Pernah nggak kamu merasa skill yang dimiliki sekarang kayaknya “kurang relevan”? Dunia kerja berubah cepat banget. Ada pekerjaan baru yang dulu nggak pernah kita bayangin, tapi ada juga pekerjaan lama yang pelan-pelan hilang. Di sinilah pentingnya dua strategi yaitu upskilling dan reskilling.
Apa Itu Upskilling & Reskilling?
- Upskilling → memperdalam skill yang sudah kamu punya. Misalnya desainer grafis belajar UI/UX biar makin relevan di era digital.
- Reskilling → belajar skill baru buat masuk ke bidang yang berbeda. Contoh: karyawan administrasi belajar digital marketing.
Kedua strategi ini sama-sama penting. Upskilling membantu kamu naik level di jalur karier yang sudah ada, sementara reskilling memberi peluang membuka jalan baru di bidang berbeda.
Kenapa Penting Buat Generasi Muda?
Industri bergerak cepat: menurut OECD (2019), 14% pekerjaan berisiko hilang karena otomasi. Ada kesenjangan antara kebutuhan industri dengan skill tenaga kerja. Upskilling & reskilling jadi solusinya. Anak muda harus gesit beradaptasi. Kalau stuck, bisa kalah bersaing sama fresh graduate baru yang skill nya lebih update.
Data dari McKinsey (2021) menunjukkan bahwa 38% pekerja muda yang melakukan reskilling berhasil pindah ke industri yang lebih stabil, terutama sektor digital dan teknologi. Ini bukti nyata bahwa investasi waktu untuk belajar skill baru benar-benar membuka peluang karier.
Manfaat Upskilling & Reskilling
- Meningkatkan Daya Saing
Di era kompetisi kerja yang makin ketat, punya skill yang terus update membuatmu lebih unggul dibanding kandidat lain. Perusahaan biasanya mencari orang yang adaptif dan mau terus belajar, bukan hanya yang punya pengalaman lama. Dengan upskilling, kamu menunjukkan bahwa diri kamu bisa mengikuti perkembangan teknologi, metode kerja, hingga tools terbaru yang relevan dengan industri.Hasilnya, peluang untuk dipilih perusahaan akan jauh lebih besar. - Membuka Peluang Karier Baru
Reskilling memungkinkan kamu berpindah ke bidang yang sedang tumbuh, seperti teknologi, digital marketing, atau data analysis. Perubahan ini sangat penting karena tren industri menunjukkan adanya pergeseran besar menuju pekerjaan berbasis digital dan analitik. Dengan reskilling, kamu tidak hanya mempelajari keterampilan baru, tetapi juga membuka peluang untuk masuk ke sektor dengan prospek jangka panjang, gaji yang lebih kompetitif, serta kesempatan berkembang lebih cepat. Selain itu, reskilling juga membuatmu lebih fleksibel dan adaptif menghadapi perubahan pasar kerja yang dinamis. - Meningkatkan Kepercayaan Diri
Ketika keterampilanmu relevan dengan tren industri, rasa percaya diri akan meningkat. Kamu akan lebih tenang saat menghadapi wawancara kerja, lebih yakin menyampaikan ide, dan lebih siap menerima tanggung jawab baru. Kepercayaan diri yang kuat ini akan terlihat oleh orang lain, termasuk atasan dan rekan kerja, sehingga peluangmu untuk berkembang akan semakin terbuka. - Mengurangi Risiko Kehilangan Pekerjaan
Dengan reskilling, kamu bisa “mengamankan” posisi dengan skill baru meski bidang lama mulai tergeser. Hal ini sangat penting karena perubahan teknologi dan kebutuhan pasar sering membuat pekerjaan tertentu berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Reskilling memberi kesempatan untuk tetap relevan dengan cara mempelajari keahlian yang sedang dibutuhkan, sehingga kamu tidak mudah tersisih. Bahkan, skill baru tersebut bisa menjadikanmu lebih fleksibel untuk beradaptasi, mempertahankan pekerjaan, atau bahkan mendapatkan promosi dan peluang karier di bidang lain yang lebih stabil. - Meningkatkan Produktivitas & Inovasi
Upskilling bukan hanya soal bertahan, tapi juga menciptakan nilai tambah di tempat kerja. Dengan skill baru, kamu bisa bekerja lebih efektif, menemukan solusi kreatif, serta memberikan kontribusi nyata yang berdampak langsung pada perkembangan perusahaan. Karyawan yang terus meng-upgrade kemampuannya biasanya lebih produktif, inovatif, dan mampu melihat peluang yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Nilai tambah inilah yang membuat perusahaan menilai kamu sebagai aset berharga, bukan sekadar pekerja biasa.
Peran QIA Solution
QIA Solution hadir sebagai lembaga pelatihan. Melalui program pelatihan berbasis kebutuhan industri, QIA Solution memfasilitasi pekerja muda untuk melakukan upskilling maupun reskilling, sekaligus membantu mendapatkan Sertifikasi Kompetensi BNSP sebagai bukti resmi keterampilan.
Kesimpulan
Jadi, apakah kamu lebih butuh upskilling atau reskilling? Jawabannya tergantung pada tujuan kariermu. Kalau ingin naik level di bidang yang sama, pilih upskilling. Kalau ingin pindah haluan ke industri baru, pilih reskilling. Yang terpenting, apapun pilihanmu, jangan lupa perkuat dengan Sertifikasi Kompetensi Resmi BNSP. Dengan begitu, skill kamu tidak hanya bisa, tapi juga terbukti.
Referensi
- OECD. (2019). OECD Skills Strategy 2019. Paris: OECD Publishing.
- McKinsey & Company. (2021). The Future of Work After COVID-19.