Di zaman di mana teknologi, industri, dan tren pekerjaan berubah sangat cepat apakah kamu siap untuk tetap relevan dan kompetitif dalam jangka panjang? Jawabannya ada di lifelong learning semangat belajar terus-menerus yang jadi kunci karier panjang dan produktif. Nah, artikel ini akan membahas kenapa dan bagaimana kamu, sebagai pekerja muda, bisa memaksimalkan lifelong learning untuk membentuk masa depan karier yang lebih cerah.
Kenapa Lifelong Learning Penting untuk Pekerja Muda?
Menurut laporan World Economic Forum (2025), sekitar 50% dari seluruh karyawan akan membutuhkan pelatihan ulang keterampilan pada tahun 2025 seiring dengan percepatan adopsi teknologi. Tantangan lainnya? Skill yang kamu miliki saat ini bisa saja jadi usang dalam 3–5 tahun mendatang. Mengandalkan sekali pendidikan formal saja tidak cukup.
Lifelong learning yang mencakup pelatihan singkat, kursus online, micro-credentials, hingga sertifikasi kompetensi menjadi salah satu strategi paling efektif untuk mengantisipasi perubahan tersebut. Ini bukan hanya soal menambah skill, tapi juga soal bertahan dan berkembang dalam era disrupsi.
Transformative Learning Theory dikembangkan oleh Jack Mezirow. Teori ini menjelaskan bagaimana individu menjalani perubahan pribadi yang mendalam dengan merefleksikan secara kritis keyakinan, asumsi, dan pengalaman mereka. Bukan hanya belajar skill baru, tapi juga pola pikir baru yang memungkinkan kamu berkembang lebih adaptif dan kritis.
Poin-Poin Penting Lifelong Learning
1. Lifelong Learning Bikin Karier Lebih Fleksibel
Dengan skill yang transferable, kamu bisa lebih mudah melakukan career shift. Misalnya, skill analisis data bisa dipakai di finansial, marketing, hingga kesehatan.
2. Lifelong Learning Perkuat Growth Mindset
Teori growth mindset diperkenalkan oleh Carol Dweck, psikolog Stanford University, dalam bukunya Mindset: The New Psychology of Success. Ia menjelaskan bahwa individu dengan growth mindset melihat tantangan sebagai peluang belajar dan berkembang, bukan hambatan. Pola pikir ini membuat pekerja lebih sukses karena mampu memandang tantangan sebagai kesempatan untuk maju. Untuk menumbuhkannya, lifelong learning menjadi cara efektif dalam melatih growth mindset secara konsisten.
3. Lifelong Learning & Kesehatan Mental
Pembelajaran seumur hidup tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga mendukung kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa growth mindset dan motivasi intrinsik berperan dalam mengurangi stres serta meningkatkan kesejahteraan psikologis (Neufeld & Malin, 2019; Gebremedhin et al., 2024). Selain itu, pelatihan keterampilan hidup terbukti efektif menurunkan kecemasan dan memperkuat rasa percaya diri (Zhou et al., 2023).
4. Peran Digital Platform dalam Lifelong Learning
Kursus online, micro-credentials, dan pelatihan berbasis BNSP membuat pembelajaran lebih fleksibel, terjangkau, dan relevan dengan kebutuhan industri.
5. Lifelong Learning dan Networking
Ikut pelatihan atau sertifikasi nggak hanya menambah ilmu, tapi juga memperluas jaringan profesional yang bisa jadi pintu menuju peluang kerja baru.
6. Investasi Karier Jangka Panjang
Aktif mengikuti upskilling atau reskilling ternyata bukan hanya trend, survey di Indonesia menunjukkan bahwa hampir separuh pekerja (49%) merasa bahwa pelatihan baru sangat meningkatkan performa mereka saat ini, dan lebih dari setengahnya (54%) menyebut bahwa reskilling membantu mereka membuka peluang untuk peran baru. Oleh karena itu, belajar terus-menerus adalah investasi jangka panjang dalam karier, bukan beban.
Strategi Praktis Memulai Lifelong Learning
- Identifikasi skill masa depan (cek WEF & LinkedIn Jobs Report).
- Rancang Personal Learning Network (PLN) dengan mentor, komunitas, atau teman belajar.
- Ikuti kursus modular & micro-credentials sesuai minat.
- Lengkapi dengan sertifikasi resmi BNSP biar skill-mu diakui industri.
- Terapkan job crafting di tempat kerja untuk menambah pengalaman.
- Cari dukungan sistem: perusahaan, pemerintah, atau lembaga pelatihan seperti QIA Solution.
Kesimpulan
Lifelong learning adalah senjata rahasia untuk karier panjang, produktif, dan tahan banting menghadapi era AI. Bukan hanya menambah skill, tapi juga melatih pola pikir, meningkatkan kepercayaan diri, dan membuka peluang baru.
Jangan tunggu sampai skill-mu kadaluarsa. Mulai sekarang, future-proof kariermu dengan lifelong learning + sertifikasi BNSP bersama QIA Solution.
Referensi
- Horton International. (2025). Upskilling in 2025: Identifying emerging competencies for a changing business landscape.
https://hortoninternational.com/upskilling-in-2025/ - Symonds Research. (n.d.). Transformative learning theory in the workplace.
https://symondsresearch.com/transformative-learning-theory-workplace/ - Jobstreet tim konten. (2024, 8 Juli). Growth mindset adalah: Arti, contoh & cara mengembangkan di tempat kerja.
https://id.jobstreet.com/id/career-advice/article/growth-mindset-adalah-arti-contoh-cara-mengembangkan - Neufeld, A., & Malin, G. (2019). Medical Teacher.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31512589/ - Gebremedhin, A. et al. (2024). Systems, 12(8), 281.
https://www.mdpi.com/2079-8954/12/8/281? - Zhou, Y., et al. (2023). Frontiers in Public Health.
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10121462/? - Economist Impact. (2023). Bridging the skills gap: Fuelling careers and economy – Indonesia.
https://impact.economist.com/new-globalisation/bridging-skills-gap-fuelling-careers-and-economy-indonesia - Leaderonomics. (2023, Juni 7). Indonesia dalam pusaran upskill dan reskill.
https://www.leaderonomics.com/id/articles/komunitas/upskilling-reskilling-dunia-kerja